Service Management System
Manajemen Layanan adalah kumpulan
dari organisatoris yang memiliki kemampuan khusus untuk menyediakan produk
kepada pelanggan dalam bentuk layanan jasa. Kemampuan khusus tersebut meliputi
proses, aktivitas, fungsi, dan peran yang digunakan untuk menyampaikan layanan
jasa tersebut kepada pelanggan, sama halnya dengan kemampuan untuk mendirikan
struktur organisasi yang pas, dan memahami bagaimana cara mempermudah suatu
hasil produk jasa yang berarti.
Model Bisnis
Penerapan bisnis tidak
hanya sekadar penerapan internet atau teknologi dari sisi teknisnya saja,
tetapi lebih dari perubahan struktur bisnis. Laudon dan Laudon (2005)
memberikan beberapa contoh dan deskripsi tentang model bisnis ini secara
detail: Sebagai contoh adalah Enciclopedia Britannica yang dulu berbisnis
menawarkan barangnya di toko, melalui wiraniaga (salesman) atau
katalog-katalog. Dengan adanya internet, perusahaan ini segera mengubah model
bisnisnya dengan menjualnya melalui internet. Perubahan lingkungan bisnis yang
tajam dengan banyaknya informasi gratis yang dapat diperoleh melaui internet,
sekali lagi perusahaan ini mengubah model bisnisnya untuk menyediakan barangnya
melalui internet dengan gratis. Perusahaan ini mendapatkan laba dari
sumber-sumber lain.
Specification Of service
Service Strategy.
Memberikan panduan kepada
pengimpelemntasi bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai kemampuan
organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan IT), tapi
juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Proses-proses yang dicakup dalam
Service Strategy :
1. Service Portofolio Management.
2. Financial Management.
3. Demand Management.
Service Design.
Service Design memberikan
panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice
mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
1. Service Catalog Management.
2. Service Level Management.
3. Supplier Management.
4. Capacity Management.
5. Availability Management.
6. IT Service Continuity Management.
7. Information Security Management.
Service Transition.
Service Transition
menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta
kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan
TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Proses-proses
yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1. Transition Planning and Support.
2. Change Management.
3. Service Asset & Configuration
Management.
4. Release & Deployment Management.
5. Service Validation.
6. Evaluation.
7. Knowledge Management.
Service Operation.
Service Operation
merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian
pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada
bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin
tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Proses-proses
yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1. Event Management.
2. Incident Management.
3. Problem Management.
4. Request Fulfillment.
5. Access Management,
Referensi :
https://anakugdepok.wordpress.com/2017/03/13/manajemen-layanan-sistem-informasi/
https://wennykr06.blogspot.com/2020/03/manajemen-layanan-sistem-informasi_79.html
0 komentar:
Post a Comment